Antara Aku, Ahkwat dan ihkwit

Berhubung hujan turun dengan derasnya dan ini mengakibatkan jarak pandang pun tidak optimal buat berkendara maka pilihan yang aman, nyaman dan asyik adalah mampir dulu. Ini adalah pilihan yang tepat agar tidak berdampak sistemik pada badan. Favorit tempat yang aku pilih untuk mencari kehangatan serta berlindung dari derasnya hujan ya emperan sebuah toko waralaba. (Sorry tak kusebut namanya tokonya. Enak saja mau ngiklan gratis.)


Biar tak di anggap cuma mampir doang,  maka aku pesan secangkir kopi dan ku nikmati di beranda toko.

Tentunya bukan cuma aku seorang yang terdampar di ketidakpastian kapan hujan akan reda. Ada banyak jenis manusia yang senasib seirama dalam musik syahdu kedinginan. Brrrrr.😃

Apa yang mereka pikirkan dalam kemenungguan itu aku tak mau menebaknya, buat apa? Tapi aku berbagi apa yang aku pikirkan. Mau?.😃 (mau ya! please).

Dan pikiran nakal yang merambat ke kepala tempat otak bertahta dan bersinggasana adalah mengelompokkan, mengidentikasi cara berpakaian para wanita yang saat ini ngumpul bareng bersama ku. (Maksutnya ngumpul mampir di emperan.)

Agar tidak merambat kemana-mana, yang nanti bisa bikin panjang tulisan hingga nanti pada males bacanya, serta agar nanti tak dianggap ngambil jatah rezeki orang sebagai komentator permodean dan  lebih sadis lagi di bilang ahli mode kesiangan jadi aku batasi cuma mereka saja yang memakai jilbab.


(Ma'af ya agak menyimpang sedikit biar lucunya dapat.)
Menurut bapak taksonomi Carolus Linnaeus  (apa pula ini)  Yah menurut kaidah ilmu taksonomi semua model pakaian itu di golongkan berdasar ciri-cirinya kalau tak sesuai dengan ciri-ciri, yah bagaimana? rela tak rela harus out dan masuk kedalam golongan lain.

Berdasar dari kaidah itu maka dapat aku klasifikasikan orang yang memakai jilbab bersama aku saat ini ada 2 golongan. Apakah mereka golongan ektrim kanan atau ektrim kirim tentulah bukan. Mereka aku kasih buat yang pertama adalah golongan.

Ahkwat.

😃😃😃 Group ini adalah mereka i yang memakai model jilbab yang syar i.
Lalu bagaimana itu jilbab syar i itu?
Menurut literature yang sudah aku baca dan sekarang terdampar di otak. Bahwa yang di namakan jilbab syar'i itu harus punya kretiria
- menutup aurat artinya ya... itu bahwa ya..itu ya menutup aurat.

-longgar artinya tidak ketat, jadi tidak memicu harrasment.

-sederhana ya artinya tidak menarik perhatian. Tidak di anggap pelangi berjalan.

Nah itu adalah golongan pertama. Selanjutnya.

IKHWIT

Yang golongan kedua Ini yaitu mereka yang bukan pakai jilbab syar'i. Jadi beda dengan akhwat kalau sama ngapain juga di pisah-pisah, ya? Nah yang  pakai jilbab ini adalah model jilbab opposite dari yang akwat tadi yaitu pakai jilbab tapi pakai gaya minimalis.
Anti mainstream.
Anti kemapanan.
Jilbab tapi masih nampak Full press body.
Nah ini yang aku sebut "ihkwit"

Nah kesimpulan dari pandangan mata di beranda toko waralaba pas hujan turun dari langit dengan derasnya adalah bagaimanapun mau berpakaian gaya apapun itu hak pribadi itu adalah wilayah privat dan aku tak punya hak untuk melarangnya, lah wong di lindungi undang-undang sebagai bagian dari hak berekspresi kok. Mau terlihat pantas itu hak mereka mau terlihat tidak pantas itu hak mereka juga.😃 aku sih cuma bisa menikmati apa yang tersaji dan menilainya. Tapi ya buat konsumsi sendiri bukan untuk di publikasi. lah kalau di publikasi ternyata ada yang tak cocok dan aku di demo dan di beikot atas nama HAM bagaimana mau di kasih makan apa anak istri saya.

Sekian dulu lah, sudah reda nih hujannya.

Comments

  1. ayo segera bergabung dengan saya di D3W4PK
    hanya dengan minimal deposit 10.000 kalian bisa menangkan uang jutaan rupiah
    ditunggu apa lagi ayo segera bergabung, dan di coba keberuntungannya
    untuk info lebih jelas silahkan di add Whatshapp : +8558778142
    terimakasih ya waktunya ^.^

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Judi nomer

Bagaimana cara memulai sebuah bisnis?

Tips-tips ampuh menghindari keganasan group WA.