Apa itu Phubbing?

Semua manusia berharap diperhatikan, karena manusia adalah mahluk sosial.

Senang bisa menjumpai kalian lagi(hallah).

Aku mau cerita nih kemarin waktu aku main-main di sosmed ada status yang bikin aku penasaran yaitu PHUBBING. Saking penasarannya langsung saja aku menuju TKP untuk memuaskan dahagaku akan informasi, biar tak bilang kuper. Biasa kemana lagi kalau bukan ke eyang google, yah kalau  tanya sama Kuncen apalagi Paranormal jawabannya tidak bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah.😃

Nah, setalah kesana kemari bahkan  sampai naik wuwungan(atap rumah paling tinggi) akhirnya ku dapat deh sinyalnya dan otomatis muncullah sederet opsi penawaran google tentang istilah itu. Tinggal pilih (zaman now kok)

Phubbing itu kata eyang google asalnya dari kata Phone yang tahu sendiri dong  artinya Gawai yang kamu-kamu pegang itu, plus dirangkai dengan kata snubbing yang artinya penghinaan. Biar terlihat keren dan tidak menghabiskan space maka di singkatlah jadi phubbing.
Lalu apa dong makna term phubbing itu, ya kalau di hadapanmu ada orang lain sedangkan dirimu asyik berchat ria, browsing kesana kemari tanpa meperhatikan orang di depanmu yang itu dianggap suatu penghinaan. Memang nya Dianya kau anggap benda mati, sebangsa patung gitu, Ya pasti marah beratlah. Kalau itu tunanganmu otomatis bakal seminggu ngambek. Kalau dia pasangan hidupmu bakal ada turbulenci dalam keluarga. Ngeri, kan.

Bagaimanapun kemajuan teknologi sudah memberikan  banyak manfaat bagi umat manusia, Kita tidak bisa  menafikan itu.
Apalagi tehnologi sosial media memberikan berbagai kemudahan pelayanan lagi menyenangkan berkomunikasi. Dengan adanya sosial media menjadikan teman, saudara yang tinggal di tempat yang jauh jadi terasa dekat. Tapi Dia bagaikan dua sisi mata uang, sebelah kemanfaatan sebelahnya lagi keburukan, tentunya bukan tehnologi, manusianya sebagai pengunanya yang terjebak dillema. Bayangkan saja kalau beragam akun sosmed di pelihara lalu di dalamnya berbagai macam group, mulai dari group sesama RT sampai Alumni, dari pecinta  burung pecinta gajah,  menyatu semuanya mau di akrabi biar disangka eksis.
Yah pastinya akan mengurangi keakraban percakapan di alam nyata. Mengobrol, senda gurau santai dengan keluarga di temani biskuit khong guan dan tehnya terganggu. Berbincang masalah kampung tentang tema yang hangat di selinggi sendau gurau akan terasa hambar ya karena sibuk pegang dan fokus pada gawainya masing-masing. Nggak asyik kan.

Apapun itu bila berlebihan ia akan berimpilikasi buruk. Makan berlebihan bisa menganggu kesehatan padahal fungsi makan agar badan sehat. Pun pengunaan gawai yang pada tahap gawaiholic(kecanduan) akan terjadi alienisasi, sepi dalam keramaian, ada tapi di anggap tidak ada.

So untuk mengembalikan kealam keadaan semula biar tak ada yang merasa terhinakan, Ada mesti dipertimbangkan supaya phubbing bisa dihindari.

Pertama bijak dalam berpikir.

 Bahwa bagaimanapun yang terdekat, yang ada di hadapan kita adalah manusia yang eksistensinya mau di perhatikan, di hargai, di apresiasi, mau di ajak ngobrol. Pengunaan yang tidak tepat akan berdampak tidak baik.

Kedua. Memgembalikan fungsi utama sebuah gawai.

Gawai hanya sebuah alat untuk membantu manusia dalam urusannya. tapi kalau sudah di kuasai sama alat maka hilanglah kemanusiaan kita.

Terakhir ada pertanyaan bagi kalian semua, biar keren pakai bahasa prince william saja, ya?

Do you a phubber?

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Judi nomer

Bagaimana cara memulai sebuah bisnis?

Tips-tips ampuh menghindari keganasan group WA.