Ini situs yes no atau group WA?

Porsi percakapan terbesar setelah di dunia alam nyata adalah ngrumpi di group WA.

"Aku mohon pada man teman kalau mau share photo atau video supaya memperhatikan adab ketimuran, bro. Janganlah share-share Photo-photo tak senonoh dan asusila, kasian kan rekan-rekan wanita"

"Dan man teman mbok ya mikir dikit, pakai otak jangan pakai dengkul, bagaimana juga kalau yang pegang Hape anak-anak kecil yang pas tidak dalam pengawasan Ortunya. Apa mau meracuni anak-anak kita dengan gambar-gambar bejat"

Begitulah status chat aku pada sebuah group alumni. Bagaimana mana tidak ngonduk, dongkol yang kebangetan gambar-gambar dan video tak senonoh kerap tampil bertebaran. Yah aku bertanya dalam hati maksudnya apa kok pamer yang  begituan.

Tentunya habis nyestatus langsung di bawahnya aku kasih emoticon tertawa terbahak-bahak, yah maksudnya memberi peringatan tapi sambil ngajak guyon, biar tak ada yang sakit hati, padahal ya kebangetan sih.

"Ini adalah mewakili silent reader pada rekan-rekan di group yang jengah akibat share-share tidak bermutu dari man teman" lanjut chat ku.

Eh malah tidak di respon malah tambah semangat sambil bilang bahwa aku ini pasien on clinic. Gila.

Yah mau bagaimana lagi di ingatkan sudah tapi kok ya tidak di rubah prilaku posting begituan yah akibatnya rontoklah anggota-anggota group secara suka rela, karena larangan keras menendang anggota group keluar. Bisa panjang urusan dan Adminya bisa babak belur memghadapi gugatan anggota nya di PTUN (hallah koyo parpol aja.😃)

" yah aku sih secara pribadi tidak masalah bila man teman share begituan, malah aku senang minimal aku bisa horni maksimal kabur ke kamar mandi.😃"

Biarpun sebatas WA tapi kesadaran tetap di perlukan. Kan tidak semua anggota seide dan sekemauan.
Tau keadaan bahwa kadang hape/gawainya masih berbagi sama anak-anak, sama suami, ini yang mesti dipikirkan oleh para anggota group untuk membatasi postingan.