Uang receh? eh ternyata ada manfaatnya loh.



Ini aku tulis kemudian bukan mempersepsikan bahwa aku mata duitan. Wkwkwkwk nyatanya memang mata duitan aki kok,  pun mengajak kalian untuk begitu.

Pagi ini berhubung uang saku menipis, akhirnya pinjam juga sama istri buat beli pertamax sama rokok. Eh bukan uang lembaran yang muncul malah koin recehan, sudah berbungkus plastik lagi dalam jumlah nominal tertentu. Kebiasaan orang rumah jika ada kembalian sisa belanja langsung masuk tampungan plastik berbentuk ayam.

"Waduh, warung pada mau tidak nih terima uangnya." Batinku.


 Duit receh. Nasibmu memang sial, Bayangkan anak-anak kecil saja tidak mau di kasih uang begituan,  buat jajan sekolah maunya lembaran seribuan.


Kayak Aku juga sih, males kalau harus dapat kembalian uang receh,  sudah tak nyaman di dompet dan kalau ditaruh di saku mudah hilang, jadi biasa aku mint permen daripada dapat kembalian recehan.


 Uang ya uang. Hitungannya matematis. Satu juta kurang seratus rupiah saja maka bukan satu juta. Uang jutaan bahkan milyaran itu akumulasi uang-uang recehan yang kita anggap remeh tadi yang bahkan jatuh di jalanpun tak bakal di punggut.


Pernahkah anda membayangkan berapa uang receh yang di kumpulkan waralaba minimarket-minimarket? Semoga jangan membayangkan! Soalnya nilai gede banget nanti bisa macam-macam persepsinya, kan bahaya. Su'udhon.

Bagaimanapun ada manfaatnya kok uang receh itu.

Buat bayar pak ogah dan penjaga perlintasan jalan.
Sekarang ini hampir di setiap perlintasan jalan pasti di jaga pak Ogah, yang fungsinya membantu menyeberangkan mobil atau motor melintas. Dan pak Ogah ini ya mengharap imbalan atas jasanya, nah pada saat begini uang receh begitu berguna.

Membayar pengamen.
Memang males kerja atau bagaimana? Pengamen masih saja tetap eksis di lampu merah, dari rumah kerumah bahkan memyamperin kita yang lagi makan sekeluarga. Nah pada saat begini dia begitu berguna.

Buat pengemis.
Nah, mau bagaimanapun profesi menjanjikan keuntungan yang besar, jadi setiap ada operasi satpol PP dia hilang dan muncul lagi. Wkwkwk rasa malunya sudah hilang. Kadang timbul rasa kasihan melihat mereka dengan mimik memelas dan make up radak boyok. Nah uang receh jadi jurus terakhir buat ngusir mereka.

Sumbangin ke masjid.
Uang kembalian yang recehan itu kalau malez bawa, pas lewat masjid masukin saja kedalam kotak amal, itung-itung membangun rumah di akherat, tapi harus iklas, ya! Biar dapat pahala.


Nah setelah membaca tulisan ini aku berharap ada timbul rasa menghargai uang recehan.
Sedikit demi sedikit lama-lam jadi bukit. Siapa tahu uang recehan yang dikumpulkan istriku nantinya bisa buat beli kambing buat qurban.

Comments

Popular posts from this blog

Judi nomer

Bagaimana cara memulai sebuah bisnis?

Tips-tips ampuh menghindari keganasan group WA.