Beauty and the Beast gagal married

Mengungkapkan cinta adalah hak bagi insan seuruh dunia. Menolak cinta pun juga dilindungi oleh konvensi jenewa tentang hak warga sipil.

Perkenalkan dulu, Aku mimin, admin akun gosip, uups. maksudnya Aku perjaka tangguh, tangguh bila ditolak cinta lalu membangun harapan baru. Walaupun semuanya serba minus, tetep aku percaya bahwa aku ada sedikit ketampanan. Minimal beberapa digit di bawah Andika pratama. Dan ini tidak ngecap cukup bukti empiris buat  beralasan. Alasannya sih simple, Wajahku simetris. Artinya tidak bonyok-bonyok amat.
Apalagi soal aset? Banyaklah aku punya banyak sertifikat, dari sertifikat P4 sampai kejar paket. Kurang apa hayo? (Kurang ajar.)

 Ceritanya nanti malam aku mau nembak pada anak pendatang baru di kampungku cukup kaya dia kemana-mana naik honda jazz.  Lah bagaimana tidak percaya diri tingkat dewa, dia kalau bertemu aku suka senyum-senyum dan suka memberi sesuatu sehabis aku menolong dia mendorong mobilnya pas monggok sejauh 1 KM. Gimana apa dikira tidak mandi keringat?

Byur...byur...byur, habis dah satu kolah buat aku mandi kayak seminggu tidak mandi tak lupa juga sabun lima kali mendarat disekujur tubuh.

Beberapa hari lalu waktu berkunjung kerumah pakde Dia kasih nasehat yang memompa tekanan semangat naik beberapa bar.

"Pemuda jangan klemah-klemeh kalau you suka ama cewek langsung tembak?" Kata pakdeku kasih support

"Tembak? Wah itu kriminal dong."

"Kamu berapa tahun sih kamu makan tiang sekolahan, gitu saja ora ngerti. Nembak itu menyatakan cinta"

"O.. I see bos."

Dapat provokasi begitu langsung dah dengan semangat bangsa eropa mencari rempah di bumi nusantara aku mau  mengadakan  ritual penembakan di sebuah cafe. Sesudah mandi untuk menambah aroma wangi pada tubuh aku percikkan parfum minyak merk Orang aring sisa peninggalan Abah tahun 80 an. Karena Abab bilang waktu nembak ummi juga pakai parfum itu kok. Moga saja keberhasilan Abah nurun padaku. Abah pernah cerita, dulu waktu nembak umi minyak wanginya itu.
Nah soal pakaian, kemarin sudah ngubek-ngubek lapak pakaian bekas pakai. Biar bekas yang penting bisa mendongkrak kepedeanku.

Dirasa sudah rapi jali, waktu nonton diriku di depan cermin cukup lumayan naiknya, ketampananku bertambah 0,0002 %.


"Abah dan ummi, do'akan anakmu ini bisa sukses, ya bah" aku pamitan pada ortu, ingat restu ortu restu illahi

"Sukses apaan"

"Sukses mencari jodoh lah bah."

"O.. iya nanti Abah dan ummi mengirim alfateh buat kamu."

"Kok al fatihah bah"

"Itu yang abah bisa"

"O iya bah, Makasih"

================

Temaram lampu kafe begitu syahdu dipadu musik live. Agak mahal sih biaya nongkrongnya but demi moment istimewa celengan ayam ku kudu aku sembelih. Ku keluarkan isinya.

Tibalah saat terpenting pada kisah ini, setelah ketawa-ketiwi sambil ngobrol tak jelas arahnya, kadang ketimur terkadang balik lagi ke utara. Akhirnya ku stop dengan suhu badan agak demam. Maklum gemeteran, kalau ada termometer pasti tertera jelas suhu tubuh naik 40 derajat celcius.

"Ma'af ya bolehkan aku ngomong soal keramat padamu." Mulai aku bicara penembakan

"Ngomong apaan kok horor banget."

"Iya nih, kenapa badan aku jadi gemetaran ya, mana panas lagi padahal ada AC nya nih ruangan"

"Apaan sih malah bikin takut saja nih."

"Begini aku mau memproklamasikan bahwa aku cinta kamu."

"O...aaa llaah. Mau nembak nih ceritanya."

"Iya"

"Akupun cinta sama abang."

"Beneran nih? kalau begitu langsung cekidot sowan ke ortumu minta restu."

"Loh kok jadi begini. Wah abang salah terima nih kayaknya."

"Mak..maksudnya."

"Kalau tidak cinta artinya benci dong, masak dicintai tidak mau malah nolak. Itu namanya mau dibenci. Tapi kalau soal cinta terus merried ya bukan begitu."

Langsung saja lemas seluruh  tulang, kata-katanya yang sok filosofis tidak kudengarkan lagi. Ibarat masuk telinga kanan bablas keluar telinga kiri rasanya dunia melihat tertawa padaku.

Marilah yang membaca tulisan ini mengirimkan shuratul fatihah agar the next time aku bisa cepet dapat jodoh lagi.😃